Jumat, 22 April 2011

KOLERA



A.   LATAR BELAKANG

          Kolera merupakan penyakit diare akut yang dihasilkan organisme yang disebut Vibrio Cholerae yang mengeluarkan eksotoksik.Organisme Vibrio Cholerae penyebab infeksi ini berupa basil non spora,aerobic,gram-negatif,dengan flagellum
          Angka kematian kolera mencapai 75% oleh karena itu penderita kolera harus mendapatkan penanganan khusus agar nyawanya dapat terselamatkan,dan hal yang perlu diperhatikan dalam penularan infeksi Vibrio Cholerae meliputi penularan infeksi yang termasuk yang didalamnya adalah reservoir,sumber dan rute penularan,masa inkubasi dan masa dapat menular,serta pengendalian infeksi aktif dan pencegahanya.


A.PENGERTIAN KOLERA DAN BAKTERI PENYEBABNYA

Kolera (Cholera)adalah penyakit infeksi saluran usus bersifat akut yang disebabkan oleh bakteri Vibrio cholerae, bakteri ini masuk kedalam tubuh seseorang melalui makanan atau minuman yang terkontaminasi. Bakteri tersebut mengeluarkan enterotoksin (racunnya) pada
saluran usus sehingga terjadilah diare (diarrhea) disertai muntah
yang akut dan hebat, akibatnya seseorang dalam waktu hanya beberapa hari kehilangan banyak
cairan tubuh dan masuk pada kondisi dehidrasi.
Apabila dehidrasi tidak segera ditangani, maka akan berlanjut kearah hipovolemik dan asidosis metabolik dalam waktu yang relatif singkat dan dapat
menyebabkan kematian bila penanganan tidak adekuat.Pemberian air minum biasa tidak akan banyak membantu,Penderita (pasien) kolera membutuhkan infus cairan gula (Dextrose) dan garam atau bentuk cairan infuse yang di mix keduanya (Dextrose Saline). Penyebaran Penularan Penyakit
kolera dapat menyebar sebagai penyakit yang endemik, epidemik, atau pandemik. Meskipun sudah banyak penelitian bersekala besar dilakukan, namun kondisi penyakit ini tetap menjadi suatu tantangan bagi dunia kedokteran modern.



B.MORFOLOGI

          Bakteri Vibrio cholera berkembang biak dan menyebar melalui feaces (kotoran) manusia, bila kotoran yang mengandung bakteri ini mengkontaminasi air sungai dan sebagainya maka orang lain yang terjadi kontak dengan air tersebut beresiko terkena penyakit kolera itu juga misalnya cuci tangan yang tidak bersih lalu makan, mencuci sayuran atau makanan dengan air yang mengandung bakteri kolera, makan ikan yang hidup di air terkontaminasi bakteri kolera,Bahkan air tersebut (seperti disungai) dijadikan air minum oleh orang lain yang bermukim disekitarnya. Cholerae penyebab infeksi ini berupa basil non spora,aerobic,gram-negatif,dengan flagellum.



PEMERIKSAAN LABORATORIUM

Pemeriksaan laboratorium adalah dengan mengambil sampel feses,
jika orang tersebut mengalami sakit kolera maka hasil pada
sempel fesesnya positif ditemukan bakteri vibrio kolera.



C.GEJALA KOLERA

Gejala dan tanda penyakit kolera pada orang yang feacesnya ditemukan bakteri kolera mungkin selama 1-2 minggu belum merasakan keluhan berarti,tetapi saat terjadinya serangan infeksi maka tiba-tiba terjadi diare dan muntah dengan kondisi cukup serius sebagai serangan akut yang menyebabkan samarnya jenis diare yg dialami.Akan tetapi pada penderita penyakit kolera ada beberapa hal tanda dan gejala yang ditampakkan, antara lain ialah :

a. Diare yang encer dan berlimpah
tanpa didahului oleh rasa mulas atau tenesmus.

b.  Feaces atau kotoran (tinja) yang semula berwarna dan
berbau berubah menjadi cairan putih keruh (seperti air cucian
beras) tanpa bau busuk ataupun amis, tetapi seperti manis yang menusuk.

c.  Feaces (cairan) yang menyerupai air cucian beras ini
bila diendapkan akan mengeluarkan gumpalan-gumpalan  berkali-kali dan
dalam jumlah yang cukup banyak.

d.  Terjadinya muntah setelah
didahului dengan diare yang terjadi, penderita tidaklah merasakan mual sebelumnya.

e.   Kejang otot perut bisa juga dirasakan dengan disertai nyeri
yang hebat.

f.   Banyaknya cairan yang keluar akan menyebabkan terjadinya dehidrasi dengan tanda-tandanya
seperti ; detak jantung cepat, mulut kering, lemah fisik, dan kematian



D.PENGOBATAN PENYAKIT KOLERA


Penanganan dan Pengobatan Penyakit Kolera  Penderita yang mengalami penyakit kolera harus segera mandapatkan penaganan segera, yaitu dengan memberikan pengganti cairan tubuh yang
hilang sebagai langkah awal. Pemberian cairan dengan cara Infus/Drip adalah yang paling tepat bagi penderita yang banyak kehilangan cairan baik melalui diare atau muntah.

Selanjutnya adalah pengobatan terhadap infeksi yang terjadi, yaitu dengan pemberian antibiotik/antimikrobial seperti Tetrasiklin, Doxycycline atau golongan Vibramicyn. Pengobatan antibiotik ini dalam waktu 6 jam dapat menghentikan diare yang terjadi.

Pada kondisi tertentu, terutama diwilayah yang terserang wabah penyakit kolera pemberian makanan/cairan dilakukan dengan jalan memasukkan selang dari hidung ke lambung (sonde).Sebanyak 50% kasus kolera yang tergolang berat tidak dapat diatasi (meninggal dunia), sedangkan sejumlah 1% penderita kolera yang mendapat penanganan kurang adekuat meninggal dunia.


E.PENCEGAHAN PENYAKIT KOLERA



Pencegahan Penyakit kolera adalah dengan cara memutuskan tali penularan penyakit kolera
dengan prinsip sanitasi lingkungan, terutama kebersihan air dan pembuangan kotoran (feaces) pada tempatnya yang memenuhi standar lingkungan. Lainnya ialah meminum air yang sudah dimasak terlebih dahulu, cuci tangan dengan bersih sebelum makan memakai sabun antiseptik.

Cuci sayuran dangan air bersih terutama sayuran yang dimakan mentah (lalapan), hindari memakan ikan dan kerang yang dimasak setengah matang.ªBila dalam anggota keluarga ada yang terkena kolera, sebaiknya diisolasi dan secepatnya mendapatkan pengobatan.

 Benda yang tercemar muntahan atau tinja penderita harus disterilisasi, searangga lalat (vektor) penular lainnya segera
diberantas. Pemberian vaksinasi kolera dapat melindungi orang yang kontak langsung dengan penderita.

DAFTAR PUSTAKA
(Massachusetts medical society, 2007 : Getting
Serious about Cholera).







Tidak ada komentar:

Posting Komentar